Kopi luwak dihasilkan dari biji kopi yang terlebih dahulu dimakan, dicerna dan dikeluarkan dalam bentuk kotoran oleh luwak. Pesaingnya bernama Black Ivory Coffee juga hampir mirip prosesnya, bedanya biji kopinya dicerna terlebih dahulu oleh seekor gajah.
The Huffington Post (16/10/2012) menyebutkan hal ini mungkin saja terdengar aneh. Namun, hal ini benar-benar ada di The Anantara Hotel, Resorts, and Spas yang terletak di Thailand. Menurut pernyataan yang dikeluarkan hotel tersebut, sebuah penelitian mengindikasi bahwa saat dalam pencernaan, enzim usus gajah menghancurkan protein kopi. Karena protein tersebut bertanggung jawab atas rasa pahit dalam kopi, maka semakin sedikit protein rasa pahitnya makin hilang.
Hanya sekitar 50 kg biji kopi yang tersedia untuk dijual, dan setiap kg nya akan dihargai Rp 10.549.000. Jika dihitung satu cangkir kopi berharga sekitar Rp 480.000,00. Apa sebenarnya yang membuat kopi ini sangat mahal?
Menurut Go Asia (16/10/2012), gajah-gajah ini berasal dari gajah yang diselamatkan dan 8% dari penjualan kopi akan dikembalikan kepada Golden Triangle Asian Elephant Foundation. Sebuah organiasasi untuk pelestarian gajah Asia.
Gajah-gajah ini hanya diberi makan biji kopi Thai Arabica yang hanya tumbuh di ketinggian 5.000 kaki di atas permukaan laut. Dan gajah-gajah ini harus diberi makan lebih dari 32 kg biji kopi untuk memproduksi 1 kg biji kopi yang siap dikonsumsi manusia.
(flo/odi)
0 Comments