KAIRO - Indonesia menguasai pangsa pasar kopi di Mesir, namun warga di Negeri Piramida itu lebih mengenal kopi Brazil ketimbang Indonesia.
Bahkan kopi Indonesia ditengarai diubah namanya menjadi kopi Brazil setelah bahan seduhan itu dioleh menjadi bubuk kopi oleh penyalur setempat.
Nama kopi Brazil yang tertera di kemasan olahan warga lokal Mesir yang sebetulnya merupakan produk kopi dari Indonesia itu terungkap dalam workshop kopi bertema "Indonesian Coffee Culture: Beyond Tradition and Economical Values" di Kairo, pekan lalu.
Importir Mesir, Khaled Hamdi dalam workshop itu memaparkan bahwa kopi Indonesia menguasai 70 persen pangsa pasar kopi di Mesir. Namun, Hamdi menyayangkan bahwa kebanyakan kopi yang diolah dan dipasarkan di Mesir tertulis kopi Brazil.
Pernyataan senada diutarakan Dr Ahmed Shaheen, importir Mesir yang aktif mengimpor kopi Indonesia.
"Kopi Indonesia yang sebagian besar produknya adalah kopi robusta telah diminati di Mesir kendati sebagian kalangan menduga dari Brazil," tutur pemilik brand "Shaheen Cafe" dalam workshop yang dibuka Dubes RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi.
Kepala Fungksi Ekonomi KBRI Kairo, Lauti Nia Astri Sutedja, mengemukakan, misi utama workshop kopi terkait Pameran Yalla Indonesia/Indonesian Expo 2014 untuk mengedukasi masyarakat Mesir untuk mengenal lebih jauh kopi Indonesia.
"Workshop ini menampilkan pembicara dari kalangan eksportir Indonesia dan importir Mesir untuk mengedukasi masyarakat Mesir bahwa kopi yang mereka nikmati itu sebetulnya dari Indonesia, bukan Brazil," katanya.
Menurut Lauti Nia, kalangan pengedar kopi Mesir menuliskan kopi Indonesia dengan nama kopi Brazil itu sebagai strategi pelaku bisnis karena kopi Brazil terlebih dahulu terkenal di mata masyarakat setempat.
Yang menarik, Mesir juga mengimpor kopi dari negara-negara yang bukan penghasil kopi seperti dari Italia, Jerman, Swiss, Belanda dan Inggris.
Padahal, negara-negara tersebut juga terkenal mengimpor kopi dari Indonesia.
Menurut data "UN Trade Statistics", Italia, misalnya, tercatat mengimpor kopi Indonesia pada 2013 sebesar 87,8 juta dollar AS, Jerman 145,87 juta dollar, Swiss 10,5 juta dollar dan Korea Selatan sebesar 6,0 juta dollar.
"Jadi, selain impor Mesir langsung dari Indonesia, tapi juga lewat negara ketiga seperti Italia, Jerman dan Swiss sehingga tidak lagi tercatat impor kopi negara asal (Certificat of Origin/CoO) dari Indonesia, padahal biji kopinya dari Indonesia," papar Lauti Nia.
Menurut data KBRI yang diolah dari Pusat Statistik Mesir, total nilai ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada 2013 sebesar 35,89 juta dollar AS, sementara Brazil sebagai negara pesaing Indonesia hanya tercatat 6,32 juta dollar AS, disusul Eritrea 6,60 juta dollar, dan Vietnam 9,85 juta dollar.
Editor | : Erlangga Djumena |
Sumber | : Antara |
0 Comments