Kopi organik dinilai mampu sembuhkan kanker


 ... tapi bukan sembarang kopi... 

Surabaya  - Praktisi dan pengguna kopi organik selama lima tahun, Effendy, mengatakan kopi organik yang dikonsumsi secara berkala akan mampu menyembuhkan kanker dalam stadium yang sudah tinggi sekalipun.

"Tapi, kopi organik itu bukan diminum, melainkan dimasukkan lewat lubang dubur dengan air murni, karena itu disebut juga kopi enema (kopi dubur), tapi bukan sembarang kopi," kata pengusaha asal Darmo Hill Surabaya itu, Senin.

Karena cara "aplikasi"-nya itulah, maka dia bukan disebut penikmat kopi melainkan "pengguna" kopi.

Pengusaha dari Foxstars Group itu mengaku mengenal kopi enema itu lewat beberapa rekannya di Singapura, yang menyebut kopi organik yang dikonsumsi secara enema itu teknik pengobatan kanker terbaik.

"Seorang ahli kopi enema dari Jerman, Dr Mark Gerson, menyatakan kopi organik itu memiliki khasiat yang banyak, karena memang tidak mengandung radikal-bebas, sehingga bisa langsung masuk ke usus besar," katanya.

Selang 2-3 menit akan langsung masuk ke usus besar dan terserap oleh liver, padahal liver itulah sumber masalah timbulnya penyakit, sehingga orang yang mengonsumsi kopi organik secara enema akan terhindar dari berbagai jenis penyakit dalam.

"Saya sudah membuktikan pada saudara-saudara saya, termasuk teman, ternyata usus besar dan liver mereka benar-benar bersih dan sehat," katanya.

Secara terpisah, pengguna kopi organik selama setahun, Johan Yan, mengaku badannya terasa enak setelah mengonsumsi kopi organik secara enama.

"Kalau kita rutin memakainya, maka tubuh kita akan terasa sehat, bahkan kalau kita mampu memanfaatkan peluang ini, maka kita akan mampu mengembangkan kopi organik di Tanah Air," katanya.

Komisaris utama perusahaan motivasi PT Total Quality itu menambahkan pemanfaatan kopi organik untuk pengobatan kanker akan menjadikan kebutuhan kopi organik akan meningkat.

"Akhirnya, petani kopi akan diuntungkan bila petani mampu mengembangkan kopi organik itu," katanya. (ANTARA News)
Editor: Ade Marboen

Post a Comment

0 Comments