5 Tanda Kecanduan Kopi, Adakah yang Kamu Alami?

SahabatCyber, Kecanduan kafein? Beneran bisa? Nyatanya ini masuk dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder lho. Menurut Partha Nandi MD, FACP, kreator dan pemandu acara 'Ask Dr Nandi' bahwa tubuh akan terbiasa dengan stimulan ketika kamu berlebihan mengonsumsi kafein dan dampaknya kamu mengalami sejumlah hal tidak mengenakkan saat tidak mengonsumsinya.

"Kamu bisa kecanduan terhadap kafein kalau kamu minum paling sedikit 100 miligram per hari yang setara dengan satu cangkir kopi," kata Dr Nandi.

Seperti apa ciri-cirinya ketika seseorang kecanduan kopi? Berikut dikutip dari Men's Health.

Kepala nyut-nyutan di pagi hari

Jika kepala berdenyut saat bangun tidur, tubuh kamu mungkin sedang 'ngomel' untuk mendapatkan secangkir kopi.

Ketika tubuh menunggu kafein, pembuluh darah membesar. Itu mengiritasi ujung saraf yang memicu pusat nyeri di otak. Akibatnya, kepala pun mulai berdenyut jelas Maggie Moon, MS, RDN.

Apalagi saat bangun tidur, tubuh sedang dalam dehidrasi. Ketika mengalami dehidrasi, jaringan otak kehilangan air, menyebabkan volume darah menurun yang juga bisa menyebabkan sakit kepala menurut penjelasan Dr Nandi.

Kejang otot

Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi tubuh, yang menyebabkan otot kejang, terutama di betis, paha belakang, atau paha, jelas Dr Nandi.

Terlebih lagi, seseorang yang juga kecanduan kafein bisa juga mengalami sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome, yang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di kaki, terutama di malam hari, kata Ilyse Schapiro, MS, RD, CDN. Sensasi-sensasi ini akan terasa seperti 'kesemutan' dan menjadi lebih buruk ketika beristirahat.

Badmood Tidak Menentu

Kalau kamu perhatikan kamu jadi lebih pemarah saat melewatkan waktu minum kopi di pagi hari itu bisa menjadi pertanda kalau kamu sudah sangat bergantung pada kopi.

Efek dari penarikan kafein, tubuh kita memerlukan tingkat serotonin dan dopamin yang memadai untuk merasa bahagia, dan ketika rendah, itu dapat menyebabkan gejala depresi, jelas Schapiro. Terlebih bila pengurangan kafein mengacaukan pola tidur, jam yang hilang bisa membuat perasaan bertambah buruk.

Tekanan Darah Turun

Saat tidak ngopi, kamu melewatkan dosis stimulan yang kuat. Akibatnya, beberapa orang merasa irama jantung mereka bertambah cepat atau bahkan mengalami palpitasi, kata Dr Allen Towfigh, MD, dari New York Presbyterian, Weill Cornell Medical Center.

Mengkonsumsi kopi dapat meningkatkan tekanan, sehingga tidak mengonsumsinya lagi dapat memiliki efek sebaliknya, yang menyebabkan penurunan di dalamnya. Ketika tekanan darah turun, kamu mungkin mengalami sakit kepala ringan atau kelelahan. Kalau sudah begini periksakan juga ke dokter ya untuk pemahaman lebih lanjut.

Suhu badan berubah terus

Kafein meningkatkan detak jantung dan aliran darah di dalam tubuh, yang juga dapat meningkatkan suhu tubuh, jelas Dr Towfigh. Jadi, menghilangkan sumber kafein dapat menyebabkan fluktuasi suhu tiba-tiba, serta beberapa serangan menggigil.

"Penelitian menunjukkan bahwa kafein meningkatkan suhu tubuh inti seorang pria," kata Moon. "Menghentikan kebiasaan minum kopi, dan suhu bisa berganti, yang menyebabkan naik dan turunnya suhu tubuh," tuturnya.

Contohnya kamu bisa merasa lebih dingin di rumah, meskipun kamu berada pada suhu yang sama dan sebelumnya tidak kedinginan.


Post a Comment

0 Comments