Flora Febrianindya - detikFood
Salah satu daya tarik dari kopi adalah harum aromanya yang sangat menggoda. Apalagi kopi yang baru digiling dan langsung diseduh. Namun menurut sebuah penelitian, wangi kopi yang enak tak selalu menandakan rasa kopinya juga benar-benar nikmat.
Para peneliti punya alasan kuat. Menurut mereka, saat kopi baru diracik, aroma kopi akan masuk melalui hidung dan masuk ke sel yang kemudian mengirimkan informasi tersebut ke otak. Ketika kopi mulai diseruput, sensasi minum kopi dirasakan oleh bagian otak yang lain dan diinterpretasikan berbeda.
Hal tersebut dikemukakan juga oleh professor Barry Smith dari Centre for the Study of the Senses diUniversity of London. “Aroma kopi yang baru diseduh sangat enak. Namun bukankah Anda sering merasa kecewa ketika Anda meminumnya?”.
Menurut Barry, banyak orang menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan mesin pembuat kopi yang lebih baik dan menyeleksi kopinya. Namun saat mulai diseruput ke dalam mulut, kopi akan bercampur dengan air liur yang akan mempengaruhi senyawa kimia volatile dan membuat rasa kopi tak senikmat aromanya.
Professor Smith juga membuat contoh lain untuk membuat para audiens lebih paham mengenai hal yang dijelaskannya. Menurutnya, hal ini sama saja seperti beberapa jenis keju yang memiliki aroma kurang enak. Namun begitu dicicip, rasanya lezat. Hal ini menandakan jika aroma tak selalu berbanding lurus dengan rasanya di mulut.
0 Comments