Pernahkah kamu secara tidak sengaja mencium aroma kopi yang baru digiling menggunakan grinder, dan aroma kopinya seperti mengisi ruangan coffee shop pada waktu itu. Awalnya kamu singgah hanya untuk killing your time dengan duduk santai pesan beberapa menu, check notifikasi smartphone. Siapa yang tau, aroma kopi membuatmu ingin tau banyak tentang kopi. Pada akhirnya obrolan ringan terjadi; antara kamu, kopi, dan barista.
Di era speciality coffee, banyak penikmat kopi juga mempelajari karakter aroma kopi, sehingga coffee drinker kini mulai mengerti karakter rasa kopi yang mereka minum. Tidak ada lagi sekat yang membatasi antara kopi dan penikmatnya. Konsistensi dari aroma kopi itulah yang menjadikan sebuah kopi dikatakan spesial.
Dalam hal ini, selain karakter rasa pada kopi, (fragrance) aroma kopi merupakan salah satu yang terpenting dalam penilaian kopi, sebelum dipasarkan dan akhirnya mengisi secangkir kopimu hari ini. Pada ritual cupping coffee, aroma dapat membantu mengevaluasi karakter rasa dan juga body kopi. Sebelum disesap, aroma kopi seperti memberi sugesti apakah karakter rasanya sweet, fruity, nutty atau lainnya.
Menganalisa Aroma Kopi
Cupping pada prosesnya hampir sama tahap-tahapannya. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan mereka yang menganalisa kopi menemukan caranya tersendiri. Untuk mengenal karakter dari kopi pada umumnya memerlukan beberapa orang untuk menganalisanya, agar dapat disimpulkan dari beberapa pendapat, karakter apa yang dominan dimiliki si kopi ini.
Sebelum kopi dirasai, langkah awal adalah mengenal fragrance yang keluar dari si kopi. Setelah menyiapkan beberapa keperluan untuk persiapan prosesi cupping, ritual pun dimulai.
Pertama; sampel kopi yang sudah digiling akan diletakkan pada cup yang tersedia kemudian ditutup agar aroma tidak keluar dari cup. Berapa gramnya, relatif.
Kedua; setelah 15 menit sekiranya aroma sudah cukup untuk diendus pada cup, mulailah mengevaluasi aroma dengan membuka penutup pada cup dan mengendus kopi giling.
Ketiga; ketika sudah didapatkan aroma kopi giling, melanjutkan prosesinya, kini si kopi akan diberikan air / membasahi kopi giling. Sekitar 3 menit dibiarkan air membasahi kopi tapi tidak lebih dari 5 menit.
Lanjut mengendus si kopi dengan sendok, mengaduknya terlebih dahulu lalu mengendusnya melalui bagian belakang sendok. (Beberapa ada yang menstabilkan suhu sendok terlebih dahulu sebelum mengaduk, membasahinya dengan air panas yang sama untuk membasahi kopi agar suhu kopi dan sendok seimbang)
Kemudian, penilaian aroma kopi berdasarkan evaluasi antara aroma kopi saat kering dan aroma kopi saat dibasahi air. Untuk mencari konsistensi aroma, biasanya proses cupping tidak hanya satu cup bisa saja lebih. Untuk memudahkan saat evaluasi aroma, kamu harusnya sudah mengerti jenis aroma pada kopi.
Aroma kopi yang umum tertulis di FLAVOR PROFILE EVALUATION FORM dari Boot Coffee.
Berry, Floral, Fruity, Caramel, Resinous, Lemon, Grapefruit
Chocolate, Spicy, Earthy, Nutty, Malty, Carbony, Pepper
Vanilla, Hidy, Musty, Leather, Butter, Toast, Smoke
Untuk mengenal aroma kopi, setidaknya hidung seseorang peka terhadap jenis-jenis aroma dasar dari kopi. Minimal aroma dasar seperti, buah-buahan, rempah, dan kacang. Untuk melatih indra penciuman agar peka terhadap aroma, biasanya harus ramah terhadap tiap-tiap jenis aroma.
0 Comments