Kopi, jika dibuat dengan benar bisa memberikan segudang kebaikan untuk tubuh. Mulai dari menyehatkan jantung sampai membuat peminumnya lebih berbahagia, just name it. Namun, masih ada lagi keuntungan lain lagi yang didapat dengan meminum kopi: membuat kurus. Bagi sebagian peminum kopi, barangkali anggapan ini sudah pernah didengar sebelumnya. Namun jika ditanya ‘kenapa? Kok bisa?’, nah barangkali artikel ini setidaknya bisa membantu menjawabnya.
Kopi, pada dasarnya, memiliki beberapa zat aktif biologis yang bisa memengaruhi metabolisme dalam tubuh. Ketika mencari beberapa referensi untuk menulis artikel ini, sejujurnya, saya semakin takjub setelah mengetahui apa yang dikerjakan zat-zat alami dalam kopi itu begitu kita menenggaknya ke dalam tubuh. Beberapa zat penting yang dikandung dalam kopi diantaranya seperti:
1. Kafein, yang merupakan stimulan sistem saraf pusat.
2. Theobromine dan theophylline, substansi yang juga berhubungan dengan kafein dan memiliki efek serupa seperti stimulan.
3. Chlorogenic acid, yaitu salah satu senyawa biologis aktif yang bisa memperlambat penyerapan karbohidrat.
Yang paling banyak diteliti oleh para scientists dari semuanya itu adalah kafein—mengingat efek yang ditimbulkannya terhadap saraf dan otak. Berikut adalah apa-apa saja yang dikerjakan kafein dalam tubuh ketika kita meminum kopi.
Kopi bisa membantu menguraikan lemak
Kafein bisa merangsang sistem saraf dengan mengirimkan sinyal langsung ke jaringan lemak untuk memecah dan menguraikan lemak yang masuk ke dalamnya. Hal lain yang dilakukan kafein adalah meningkatkan tingkatan hormon epinephrine dalam darah—atau yang juga dikenal sebagai adrenaline.Epinephrine ini pun akan menyebar ke seluruh darah, termasuk ke jaringan-jaringan lemak, lalu mengirimkan “perintah” untuk memisahkan lemak kemudian melepaskannya ke sel-sel darah. Sederhananya, kafein tidak memberi kesempatan kepada lemak-lemak itu mengendap terlalu lama, namun “mengubahnya” menjadi pelecut yang mengonversinya menjadi energi. Inilah salah satu alasan kenapa kopi juga baik dikonsumsi sebelum berolahraga.
Konon, kopi juga bisa bikin (tambah) ganteng. |
Kopi bisa meningkatkan metabolisme
Pernah dengar istilah resting metabolic rate (RMR)? Jika belum, penjelasan sederhananya RMR adalah: seberapa banyak kalori yang kita bakar ketika sedang beristirahat. Jangan salah, meski sedang tidak melakukan kegiatan apa-apa pun, tubuh kita tetap membakar kalori lho. Semakin tinggi RMR ini maka akan semakin gampang kita menurunkan berat badan, bahkan beberapa orang bisa tetap makan banyak tanpa menjadi gemuk.Beberapa studi menunjukkan kalau kafein bisa menaikkan RMR sebesar 3-11 %. Makin banyak kafein yang dikonsumsi maka makin besar pula efeknya. Yang menarik, kebanyakan peningkatan metabolisme ini akan semakin cepat berpengaruh jika dibarengi dengan peningkatan pembakaran lemak pula. Untuk membakar lemak, salah satu caranya ya dengan berolahraga. :p
Tapi di sisi lain, sebuah studi terpisah juga menunjukkan kalau efek kafein ini nggak akan berpengaruh banyak pada orang obesitas. Pembakaran lemak akan 29% lebih gampang diproses pada mereka yang kurus ketimbang mereka yang gemuk. Intinya, kalau kamu mungkin kelebihan berat badan (baca: obesitas), kamu tetap harus berolah raga selain minum kopi. Kalau ngarepin bisa jadi kurus dalam 2 hari cuma gara-gara minum kopi 2 cangkir, ya… dream on! Ehehe…
To conclude, dari semua kebaikan kopi di atas, yang tetap perlu diperhatikan adalah: semua efek kopi ini akan bekerja jika polyphenols atau zat-zat penting dalam kopi tetap terjaga. Karena kenyataannya banyak polyphenols dalam kopi hilang selama proses roasting. Nah balik lagi, di sinilah diperlukan kejelian masing-masing peminum kopi untuk memilih jenis kopi apa yang ingin dibeli. Sebaiknya sih, pilih kopi dengan variasi light roasted.
0 Comments