10 KESALAHAN DALAM MEMBUAT KOPI

KOPI memang tidak pernah salah. Tapi cara membuatnya yang kadang salah. Lucunya, kesalahan itu seringkali justru datang dari hal-hal sepele yang dianggap kecil, atau bahkan tak dianggap sama sekali. Jadi, jangan heran jika suatu saat Anda mendapatkan kopi yang nikmatnya tak lagi lengkap. Sebagai penggila, atau mungkin penggemar yang baru mengenal kopi, 10 hal berikut patut disimak agar kesalahan yang sama tak lagi berulang. Dan secangkir kopi terbaik bisa Anda nikmati setiap hari.

1. Membeli bubuk kopi instan
Bubuk kopi instan memang cara tercepat untuk mendatangkan kopi, sekaligus juga cara tercepat untuk menghancurkan rasanya. Instan, bagaimana pun tetap instan. Tidak ada yang baik di dalamnya. Menggiling biji kopi sesaat sebelum diseduh, tidak bisa ditawar, adalah satu-satunya cara untuk membuat kopi Anda segar. Bahkan mesin kopi saja meminta Anda memasukkan biji, bukan bubuk. Kalau pun tidak memiliki grinder dan terpaksa membeli bubuk, pilihlah bubuk kopi yang dibungkus dalam kemasan yang baik, yaitu kemasan yang kedap udara dan dijahit dengan sistem airtight.

2. Menggiling tidak dengan burr grinder


Jika Anda menggunakan grinder model lama, memang akan sangat sulit untuk mendapatkan bentuk gilingan yang sama di setiap partikelnya, terutama jika Anda menginginkan level gilingan kasar (coarse) untuk French press. Selain itu, sebaiknya juga jangan menggunakanblade grinder karena grinder semacam itu tidak bisa mengontrol tingkat kehalusannya.Grinder dengan burr memang cenderung mahal, tapi bukan berarti tidak ada yang tidak terjangkau. Pilih saja burr grinder handy yang kini cukup banyak variannya, misalnya seperti seri-seri grinder keluaran Hario atau Zassenhaus yang bisa Anda temui di Otten Coffee.

3. Bermain-main dengan level gilingan (grinding)


Oke, penasaran ingin mencoba hal merupakan sifat dasar beberapa manusia. Tapi, ada hal-hal yang sudah diset sedemikian rupa agar berjodoh dengan sesuatu dan tidak perlu dikutak-katik aturannya. Jika pour-over mengharuskan Anda untuk menggiling dengan level tidak terlalu halus (too fine), maka jadilah demikian. Menentang “konsensus” dengan bereksperimen menggiling bubuk terlalu halus untuk diseduh melalui pour over, itulah yang kemudian membuat kopi Anda kurang menggigit.

4. Mengacaukan rasio (perbandingan) air dan kopi
Meracik kopi adalah seni, sehingga mencampurkan setiap komposisinya pun membutuhkan ketepatan yang tidak asal-asalan. Mulai dari ukuran suhu air, seberapa banyak gram biji kopi yang akan digiling, dan seterusnya. Semuanya perlu takaran yang tepat agar kopi Anda tidak berasa seperti teh dalam teko. Ada banyak timbangan (scale) dengan harga ekonomis yang kini dijual—bahkan online, seandainya Anda malas berbelanja langsung. Membelinya satu tidak susah ‘kan?

5. Menggunakan ketel yang salah
Mungkin kedengarannya berlebihan, tapi jika Anda menggunakan ketel dengan moncong/corong yang panjang (biasanya yang berdesain leher angsa), bukankah setidaknya Anda juga jadi mudah menuangkan airnya? Plus, jadi gampang mengontrol untuk membasahi seluruh permukaan bubuk kopi dengan merata.

6. Tidak membersihkan filter kopi

Jika selama ini kopi-kopi Anda dibuat dengan pour-over dan telah menggunakan banyak sekali filter, sedikit banyaknya Anda juga jadi mengecap ada rasa filter yang tertinggal. Seperti masa lalu yang tidak dibersihkan, rasa filter yang tersisa itu tentu saja mengganggu keseluruhan citarasa kopi yang disuguhkan. Sebaiknya, basahi mug dan filter Anda dengan air panas terlebih dulu sebelum menuangkan bubuk kopi untuk diseduh.

7. Menggunakan air yang terlalu panas

Air yang terlalu panas bisa melumat rasa kopi sampai lebur ketimbang mengekstraksinya dengan luruh. Setelah air mendidih, sebaiknya biarkan dulu selama 30 detik agar suhu air turun sampai kira-kira 96°C. Atau, Anda bisa membeli thermometer (khusus kopi) untuk memantau suhu air yang sedang dipanaskan dengan lebih detail.

8. Membeli kopi yang kualitasnya buruk

Kopi yang buruk tetap saja akan terasa buruk meski di tangan barista terbaik sekalipun. Jika Anda mengaku coffee snob, atau paling tidak penggemar kopi yang mulai berjalan ke arah itu, pasti tahulah bagaimana ciri-ciri kopi yang buruk dan yang bagus. Biji kopi yang tidak utuh atau biji yang terlalu di-dark roast adalah beberapa contoh yang buruk. Beberapa review luar bahkan menyebut bahwa kopi-kopi dark roast bukan hanya buruk, tapi juga sudah dianggap tidak sopan terhadap norma kopi.

9. Menyimpan kopi di tempat-tempat yang terlalu lembab, berangin dan terpapar matahari secara langsung.
Sudah jelas, tempat-tempat seperti itu akan membuat kopi rusak. Sebaiknya simpan biji kopi di tempat atau wadah yang kedap udara, kering dan jauh dari sinar matahari secara langsung.

10. Menggunakan kopi yang sudah lama
Hanya minuman anggur yang semakin tua semakin nikmat. Kopi tidak, saudara-saudara. Kopi lama (yang bahkan mungkin mendekati usang) bagaimanapun sudah kehilangan kesegarannya. Ketimbang memborong kopi berkantong-kantong padahal untuk dipakai seorang diri, lebih baik membeli persediaan kopi yang secukupnya saja agar kopi Anda selalu baru setiap pagi.


Well, 10 ‘daftar dosa’ di atas bisa saja bertambah sesuai pengalaman dan pendapat masing-masing pembaca. Bagaimana menurut Anda? Kalau Anda merasa daftar di atas masih ada tambahan, boleh donk di-share di kolom komentar.

Post a Comment

0 Comments