Mengendus Aroma Kopi Hingga Meracik Kopi yang Istimewa

thumbnailJakarta - Terciptanya secangkir kopi nikmat melalui perjalanan panjang. Dari proses pemilihan biji kopi, roasting, blending hingga brewing. Di Coffee Classkali ini semuanya diungkap habis olah sang ahli. Kopi Indonesia ternyata penuh pesona aroma dan cita rasanya istimewa!

Sabtu (16/02/2013) sore, puluhan peserta kelas coffee class yang kesekian kali digelar detikfood sudah berkumpul di salah satu cabang Anomali Coffee di EX Plaza Indonesia. Semuanya antusias untuk mendapatkan ilmu dan saling berbagi pengalaman soal kopi Indonesia. Dari mengenal karakteristik biji kopi, mengenal aroma tiap jenis kopi Indonesia lewat coffee cupping, hingga mempraktekkan bagaimana meracik kopi dengan benar.

Dimulai dengan pengenalan mengenai coffee Indonesia oleh Agam dan Irvan Helmi. Dua pebinis muda ini juga pecinta kopi sekaligus pemilik gerai Anomali Coffee. Sebelum menuju ke hal yang paling penting, coffee blending, peserta diajak mengenal lebih dekat soal kopi Indonesia. Mulai dari jenisnya hingga ciri khas masing-masing region seperti Jawa, Bali, Sumatra, hingga Papua.

Coffee blending merupakan proses pencampuran beberapa jenis kopi berbeda. Fungsinya untuk menghasilkan racikan kopi baru dengan rasa, aroma yang sempurna dan unik. “Banyak hal yang mempengaruhi proses ini. Dari pemilihan jenis biji kopi, proses pengolahan kopi, juga cara roasting atau penyangraian dan juga cupping yang dilakukan,” kata Agam.

Irvan dari Anomali Coffee juga turut berbagi ilmunya dalam melakukan coffee cupping, atau proses pengenalan ciri khusus dari ragam jenis kopi. “Tiap jenis kopi punya rasa, aroma, dan kelebihan. Dengan mengetahui setiap karakter dari tiap-tiap jenis kopi, baru bisa ditentukan racikannya untuk membuat kopi yang enak,” ungkap Irvan.

Dalam mengaduk dan mencicip kopi saat cupping juga ada tekniknya sendiri. Sebaiknya, kopi hanya diaduk bagian permukaannya saja, bukan seluruh isi cangkir. Untuk mengenali rasa kopi secara baik, caranya juga unik yaitu dengan menyeruput kopi dalam sendok dengan sekali hentakan. “Fungsinya agar kopi memenuhi seluruh rongga mulut dan mengenai bagian langit-langit mulut yang mempengaruhi sensasi rasa sebanyak 40%,” ungkap Irvan.

Untuk mempraktekkan coffee cupping, masing-masing peserta diberikan 3 cup mungil bertuliskan huruf A, B dan C berisi kopi dari jenis berbeda. Peserta diminta untuk menghirup dan mencoba kopi tersebut. “Cara menghirupnya adalah dengan menutup cup dengan 4 jari, dan saat ingin dihirup, jari telunjuk diangkat,” kata Agam.

Pesertapun langsung sibuk menganalisa aroma kopi. Beberapa tampak sangat serius, bahkan hingga memejamkan mata agar lebih fokus mengenali aroma dan rasa kopinya. Hasil analisa tersebut langsung dituliskan pada kertas, lengkap dengan nilai dan nama jenis kopinya.

Rupanya, tiap peserta punya penilaian sendiri. Ada yang menyebut jika kopi di dalam cup A memiliki aroma dan rasa tanah yang jadi karakter kopi Aceh, kacang-kacangan khas kopi Bali dan Jawa, hingga aroma rempah. “Cup A sebenarnya berisi kopi Bali yang light. Aromanya nutty,” kata Agam.

Selesai mengupas seluk beluk coffee cupping, peserta diajak untuk melakukan coffee blending. Proses ini lebih seru lagi, karena peserta bebas mencampurkan 3 jenis kopi tersebut ke dalam 1 cup mungil. Racikan ini akan mempengaruhi konsistensi rasa dan aroma kopi.

Wah, peserta langsung asyik mempraktekkan coffee blending ini, ada yang memasukkan rumus 4-4-2 (40% kopi light, 40% kopi jenis medium, dan 20% kopi high), ada juga yang menggunakan penghitungan 5-3-2. Irvan dan Agampun mencoba satu persatu kopi buatan peserta. 2 peserta dengan racikan kopi paling sempurnapun mendapat bingkisan kopi dari Anomali Coffee! Selamat buat pak Rizki dan pak Bambang!

Mempelajari kopi Indonesia seolah tak ada habisnya. Acara ditutup dengan mencicipi espresso hasil blending terbaik dari peserta. Peserta yang kali ini juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia tak mau membuang waktunya. Merekapun melanjutkan acara dengan berdiskusi asyik bersama Agam, Irvan dan staf Anomali Coffee. Rupanya benar, secangkir kopi tak akan cukup! Sampai ketemu di acara Coffee Class berikutnya ya!

(odi/flo)

Post a Comment

0 Comments